Admin Ponpes Nazha
Admin Ponpes Nazha
Online
Assalamualaikum...
Ada yang bisa kami dibantu?

PENGUATAN KOMPETENSI USTADZ DAN USTADZAH PONPES NAZHATUT THOLIBIN GELAR PELATIHAN METODE QUR'ANI SIDOGIRI

 

PENGUATAN KOMPETENSI USTADZ DAN USTADZAH 

PONPES NAZHATUT THOLIBIN 

GELAR PELATIHAN METODE QUR'ANI SIDOGIRI

        Setelah menjalani libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, pada Selasa, 15 April 2025, Pondok Pesantren Nazhatut Tholibin Liprak Wetan kembali menggelar pembinaan dan pelatihan Metode Qur’ani Sidogiri (MQS) yang diikuti oleh seluruh ustadz dan ustadzah. Sebenarnya, pelatihan MQS ini bukan kali pertama diadakan di Ponpes Nazhatut Tholibin. Kegiatan serupa telah beberapa kali diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kualitas pengajaran Al-Qur’an. Namun, karena adanya libur panjang, pelatihan kali ini digelar kembali untuk me-refresh materi dan hasil pelatihan sebelumnya. Hal ini penting karena ilmu dan metode yang diperoleh dari pelatihan ini akan langsung diimplementasikan dalam pembelajaran kepada para santri.

Kepala Madrasah, Ustadz Hafiluddin, menyampaikan bahwa dalam pelatihan-pelatihan sebelumnya, para ustadz dan ustadzah telah mengikuti diklat yang pada akhirnya membekali mereka dengan sertifikat kelayakan sebagai pengajar Metode Qur’ani Sidogiri. “Mayoritas ustadz dan ustadzah sudah bersertifikat dan dinyatakan layak untuk mengajar dengan metode ini,” ungkap beliau.

Metode Qur’ani Sidogiri sendiri telah menjadi program unggulan di Ponpes Nazhatut Tholibin dalam bidang Al-Qur’an selama dua tahun terakhir. Alhamdulillah, metode ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Perkembangan santri dalam membaca Al-Qur’an begitu pesat, dan hal ini juga membantu mereka dalam mempercepat penguasaan huruf Arab.

Setelah menyelesaikan program MQS, para santri akan diarahkan untuk mengikuti program lanjutan, yaitu Tahfidz Al-Qur’an. “Alhamdulillah, saat ini sudah ada beberapa santri kami yang berhasil menghafal Juz 30,” tambah Ustadz Hafiluddin.


Pada pelatihan kali ini, hadir dua narasumber utama, yaitu Ustadz Ahmad Febriyanto dan Ustadz M. Nidhom. Keduanya merupakan pakar di bidang metodologi pengajaran MQS. Mereka menyampaikan bahwa Metode Qur’ani Sidogiri adalah metode akselerasi yang sangat efektif untuk membantu pemula dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan cepat, fasih, dan benar.

“Metode ini merupakan terobosan untuk memudahkan pembelajaran Al-Qur’an, dan sangat penting untuk membentuk karakter serta moral peserta didik. Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan yang luhur dalam pengembangan ilmu dan peradaban,” ujar salah satu narasumber.

Kebiasaan membaca Al-Qur’an di pagi hari di lingkungan pesantren pun dinilai mampu membentuk karakter santri yang lebih baik. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Ustadz Iqbal Fardiansyah, salah satu peserta pelatihan, menuturkan bahwa pembinaan Qur’ani saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak santri, khususnya generasi muda. “Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pembinaan yang berlandaskan Al-Qur’an menjadi benteng moral dan spiritual yang sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembinaan Qur’ani saat ini menunjukkan perkembangan yang positif, baik bagi ustadz dan ustadzah maupun bagi para santri. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara keluarga, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem Qur’ani yang bukan hanya mendorong keterampilan membaca dan menghafal Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis    : Hafiluddin, S.Pd., M.A

Editor       : Hanifa

Berbagi

Posting Komentar